Paguyuban umat Katolik di Seoul Korea Selatan

Selama ini seringkali saya mendapat cerita bahwa umat Katolik Indonesia yang mengunjungi Korea Selatan (Korsel) khususnya Seoul atau Busan (kota nomor 2 terbesar) berharap menemukan sebuah komunitas umat Katolik Indonesia. Bahkan ada yang sudah lama menetap di Seoul tidak mengetahui bahwa paguyuban itu ternyata ada dan sangat-sangat hidup. Bersyukurlah karena kongregasi SVD (Divine Word Missionaries) berkarya di Korsel. Dari beberapa misionaris SVD asal Indonesia, umat Katolik Indonesia di Kota Seoul dan sekitarnya (serta Busan) mendapat pelayanan misa ekaristi secara rutin dalam bahasa Indonesia dan mendapat pendampingan rohani.

Sekelumit kisah

Kurang lebih tahun 2002 komunitas kecil pekerja Katolik Indonesia di wilayah sekitar Seoul yang mendapat pendampingan dari pastor SVD Indonesia sepakat untuk memulai perayaan ekaristi dalam bahasa Indonesia. Mereka diperkenankan menggunakan gereja Katolik di kota Anyang (area pinggiran Seoul) untuk mengadakan misa sebulan sekali, Seiring dengan waktu, beberapa mahasiswa Katolik Indonesia mulai ikut bergabung menyemarakkan komunitas sederhana tadi.  Tahun 2006, pelayanan misa akhirnya dipindahkan ke rumah biara SVD di jantung kota Seoul, yaitu di Ahyeon. Paguyuban yang semakin bertambah besar jumlah umatnya ini memilih nama Deigratia dan kini secara rutin mengadakan perayaan misa dua kali sebulan. Tak kurang dari 20 jemaat yang terdiri dari kaum mahasiswa, pekerja, dan beberapa staff kedutaan rajin mengikuti misa di kapel SVD. Seringkali misa dihadiri oleh umat yang melakukan kunjungan singkat di kota Seoul. Bahkan beberapa uskup Indonesia juga pernah mengunjungi jemaat ini. Informasi dari mulut ke mulutlah yang selama ini berperan membesarkan paguyuban tersebut. Semenjak tahun 2009, Deigratia merapikan bentuk paguyuban dengan membentuk pengurus kecil yang dipilih setahun sekali.  Pada tahun 2009, umat katolik di kota Busan pada akhirnya juga mendapatkan pelayanan misa secara rutin satu bulan sekali oleh seorang misionaris SVD. mereka menamakan paguyuban tersebut KKIB (Keluarga Katolik Indonesia di Busan).

Bagaimana menemukan paguyuban ini?

Kapel sekaligus rumah biara tempat menyelenggarakan misa di Seoul beralamat di 1-1161 Ahyeon-dong, Soedamun-gu, Seoul 120-866 dan nomor telponnya (02) 312 0662. Untuk mencapai lokasi biara, paling mudah menggunakan moda transportasi metro subway (jalur 2 warna hijau stasiun Ahyeon) dilanjutkan dengan bus warna hijau nomor 5 hingga pemberhentian terakhir.  Untuk  informasi lebih lengkap via internet bisa diperoleh dari website paguyuban: http://deigratia-korea.blogspot.com/.

Mataku ingin bicara

7 comments on “Paguyuban umat Katolik di Seoul Korea Selatan

  1. wulan says:

    Halo,salam kenal.Nama saya wulan..awalnya saya hanya iseng-iseng sampai wulan menemukan blog ini. Wulan sebenarnya sangat tertarik mengenai semua yang berkaitan dengan Korea..tp tdk ada yang bs wulan ajak bicara.
    Apakah bisa wulan minta untuk disharingkan mengenai hal Korea?

    • Hallo wulan, terus terang saja, negeri korea tidak seindah yang diceritakan dalam kisah sinetronnya, bagi saya, korea bukanlah negeri impian. Sebagai pendatang, kita adalah warga negara kelas 2. Tapi paling tidak, saya belajar sesuatu di sini dan akan saya bawa kembali pulang ke Indonesia untuk dibagi dan dikembangkan.

      Salam!

  2. Steven says:

    Hai senang juga bisa baca informasi tentang korea selatan karena sekarang kan lagi booming korea sinema di indonesia, gimana disana sama gak? emang apa yang bikin kita dianggap warga kelas 2 dan apakah itu berlaku juga untuk orng kita yang sudah jadi warga negara disana…
    aku setuju kalau kamu bilang indonesia tetap yang terbaik….

  3. bobby says:

    Gereja katholik yang terdekat dari ansan di mana ya???
    Sekian lama saya masih ikut kegiatan di gereja protestan…saya amat rindu misa di gereja katholik

    Bobby
    010-2892-4241

    • Mas bobby, maaf saya sudah kembali ke Indonesia. Cobalah kontak romo-romo indonesia di wisma SVD sebagaimana sudah saya tuliskan nomor telponnya (ada pater Mikael Mintu dan pater Louis Sakera). Di Gongdan (subway jalur 4) dua stasiun sebelum Ansan kalau dari Guro, ada komunitas katolik Timor leste dan philipine yang diasuh oleh pastor SVD dari Indonesia, namanya Pater Quido Naikofi, tapi saya tidak memiliki nomor HP nya, please kontak rumah SVD di Ahyeon terlebih dahulu. Salam, Semoga Tuhan Yesus segera menjawab kerinduan anda untuk mengecap sakramen ekaristi.

  4. bobby says:

    syaloom
    kalau di daerah dekat ansan, apakah juga ada gereja katholik?
    sekian lama saya ikut kebaktian di gereja protestan antioch…sekian lama pula saya semakin rindu bunda Maria juga misa di gereja Katholik
    kadang saya menangis merindukan komuni

    bobby
    010-2892-4241

  5. Fr.Michael Migu Soge,SVD says:

    Saya senang mendengar ada perkumpulan keluarga katolik seperti ini. Ini semakin meneguhkanku dalam Ziarah panggilan menjadi seorang Imam SVD.
    Emailku:emansoge@yahoo.co.id.

Leave a comment