Dari limbah sayuran di pasar menjadi bahan bakar terbarukan

Membuat bahan bakar dari bahan baku di sekitar kita adalah impian semua penggiat energi terbarukan. Kesadaran terhadap pentingnya penelitian dan pengembangan energi dan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi telah mengundang berbondong-bondong peneliti untuk memusatkan penelitian pada proses sintesis bahan bakar dari sumber-sumber yang murah, mudah diperoleh, dan terbarukan yaitu biomass.

Disamping puluhan tawaran sintesis bahan bakar alternatif yang bersumber dari biomass seperti ethanol dari aneka tumbuhan penghasil karbohidrat, hingga biodiesel dari aneka minyak nabati, hingga sekarang belum ada satu metode memuaskan untuk mengubah langsung padatan selulose (polimer nabati yang luar biasa melimpah ketersediaannya) menjadi senyawa bahan bakar.

Continue reading

Biomass dan sampah organik, timbunan emas hijau yang mulai dilirik industri

Sebuah esai ringan

Tidak bisa dipungkiri, teknologi masa depan haruslah teknologi berwawasan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ketika para ilmuwan mencoba menjelajah hingga titik terjauh dari batas-batas teknologi yang bisa diwujudkan, (teknologi ruang angkasa, teknologi nano dan mungkin saja femto), tetap saja ekplorasi terhadap teknologi yang berorientasi “kembali ke alam” mampu menarik minat ribuan ilmuwan bahkan kini muncul istilah “green and sustainable technology” alias teknologi yang ramah lingkungan dan berkesinambungan dan “renewable energy” alias energi terbarukan. Salah satu teknolgi hijau yang kiranya paling layak diterapkan di negara berkembang dan berpenduduk banyak dengan sumber daya bahan alam yang demikian melimpah (tentu saja Indonesia memenuhi kriteria tersebut), adalah teknologi pemanfaatan biomass.

Continue reading