Secuil seni pada penulisan artikel ilmiah

Sebagai lanjutan berbagi pengalaman menulis artikel ilmiah di jurnal internasional, saya tuliskan kembali kiat-kiat ringan. Penulisan artikel ilmiah terutama untuk bidang ilmu eksakta kimia, fisika, biologi, dan keteknikan di jurnal-jurnal internasional masa kini seringkali menuntut seorang ilmuwan untuk juga memiliki perasaan seni alias “sense of art“. Sentuhan seni tidak saja dalam soal menampilkan data ilmiah berupa grafik atau spektra melainkan juga dalam abstrak bergambar yang disebut “graphical abstract“.

Graphical abstract selain memiliki fungsi sebagai ilustrasi untuk sebuah artikel juga berperan penting dalam memberikan efek daya pikat sebuah judul. Graphical abstract yang cantik akan bekerja secara sinergi dengan judul artikel sehingga mengundang rasa ingin tahu sidang pembaca.

Walaupun penulis tidak dituntut untuk menggambar indah dan rumit, tapi selayaknya sebuah graphical abstract tetap dibuat dengan rasa seni serta memiliki kaitan langsung dengan tema besar artikel kita. Penulis yang mungkin kurang memperhatikan aspek ini dengan alasan malas atau memang tidak berbakat mungkin akan sekedar menampilkan ulang sebuah diagram atau grafik yang terdapat didalam artikelnya. Tentu saja hal ini diperbolehkan. Namun, jika mau sedikit berusaha, tentu dampaknya bakal lebih besar. Mari kita lihat perbandingannya pada dua judul artikel dibawah ini:

Graphical abstract dari jurnal Catalysis Today volume 175 tahun 2011.

Graphical abstract dari jurnal Catalysis Today volume 175 tahun 2011.

Tentu kita sepakat jika graphical abstract yang kedua jauh lebih memikat ketimbang yang pertama. Seseorang yang menguasai, misalnya pemodelan molekul akan mudah saja menampilkan aneka gambar molekul warna-warni yang cantik. Demikian juga bagi seseorang yang gemar bereksperimen dengan program manipulasi grafis semacam Photoshop tentu tidak terlalu mengalami kesulitan. Seringkali penulis menggabungkan foto-foto analisis mikroskopik semacam SEM (Scanning Electron Microscopy), atau foto alat dan hasil percobaannya, atau gambar spektroskopi dibubuhi dengan sedikit ilustrasi kartun. Tapi bagi siapapun yang tidak menguasai pemodelan atau Photoshop, ada cara sederhana untuk memanipulasi foto dan menggambar graphical abstract yang lumayan yaitu menggunakan program Microsoft Powerpoint dan GIMP (sebuah openware yang memiliki kemampuan dasar serupa Photoshop).

Beberapa graphical abstract yang pernah saya buat hanyalah mengandalkan kedua program tersebut. Tapi saya sempat terkejut mendapati bahwa graphical abstract milik saya pernah ditampilkan secara khusus untuk tujuan promosi dalam halaman internet Journal of Physical Chemistry kepunyaan American Chemical Society. Saat itu saya ingin mengungkapkan adanya sebuah korelasi linear antara kelarutan gas dengan aneka jenis molekul pelarut (J. Phys. Chem. B 115 (2011) 1067–1074). Maka saya menyatakannya dengan gambar balon yang ukurannya semakin besar seiring dengan meningkatnya kelarutan gas dalam berbagai jenis pelarut. Menurut saya ide kuncinya adalah kecerdikan kita menggabungkan imajinasi kartun dengan percobaan kita sehingga pesan yang disampaikan bakal mudah diterima dan menarik hati sidang pembaca. Nah, Silahkan mencoba.

Contoh lain graphical abstract yang saya buat hanya dengan mengandalkan Microsoft powerpoint (gambar molekul disediakan oleh professor saya).

Bila mata inginnya bicara

Leave a comment