Ke Probolinggo kami kan kembali

Sore itu saya bergegas memacu motor pulang menuju rumah selepas jam kantor. Sungguh menyenangkan mendapatkan hari libur yang cukup panjang terkait Tahun Baru Islam 1434H ditambah cuti bersama, maka genaplah kami mempunyai 4 hari libur. Yeah, malam ini kembali kami (saya, istri, dan anak gadis kami si Jello 5 tahun) harus melakukan persiapan akhir sebelum esok pagi plesiran dengan sepeda kesayangan kami menuju arah timur, ke  kota yang lebih jauh lagi dari Pasuruan yaitu Probolinggo (dengan harapan bisa mencapai Lumajang). Ya Probolinggo, kota di tepian selat Madura yang terkenal sebagai sentra penghasil mangga kelas wahid.

Continue reading

Renteng-renteng dari Sidoarjo ke Pasuruan bertandem ria

“Ini kamera kenapa jadi error gini?” Hati saya sempat dongkol begitu sepulang kantor mendapati lensa kit Sony Alpha 350 kepunyaan saya tidak dapat fokus dengan sempurna. Siang tadi kamera ini dipinjam istri saya. Ah, menyebalkan. Tapi rasa gundah tersebut tidaklah lama, saya segera memulihkan suasana muram mengingat besok adalah hari besar kami sekeluarga. Hari yang saya anggap sebuah sejarah kecil keluarga Jelliarko. Continue reading

35 km pertama gowes tandem bersama anggota keluarga

Bangun….ayo bangun!! Sudah diniatkan sejak minggu lalu, bahwa hari Sabtu 15 September 2012 ini aku dan anak istri akan menggowes tandem untuk melihat situs sejarah, Candi Dermo, yang terletak di desa Candi Negoro, Sidoarjo. Memang sesungguhnya di kabupaten Sidoarjo bertebaran aneka peninggalan bersejarah yang sayangnya masih sangat kurang dieksplorasi, bahkan banyak yang sudah ditemukan akhirnya tidak terawat, nelangsa.  Continue reading